Tenaga motor automatik lebih dominan berada pada bagian dari CVT systems. Bagian ini khusus sebagai lini vital untuk putaran bagian depan yang dipengaruhi oleh setingan dan kualitas drive face dan pulley ( rumah roller). Drive face dalam penggunaannya memiliki derajat kemiringan khusus yang sama dengan pulley. Pada saat menyeting sudut derajat kemiringan harus membedakan ukuran dan posisi antara rumah pulley dan drive face.
Tujuannya CVT belt yang berputar di antara kedua bagian tersebut akan tergesek secara berbeda dan menghabiskan salah satu permukaan belt, sehingga umur pakai belt menjadi lebih pendek. Apabila penempatan dudukan CVT belt tidak sempurna dan tidak singkron dengan sudut kemiringan antara drive face dan pulley, mengakibatkan keduanya sering meloncat dan mengakibatkan putaran mesin menjadi sia-sia.Ujung – ujungnya tenaga mesin menjadi loyo.
Derajat kemiringan drive face berpengaruh langsung pada putaran CVT belt. Apabila derajat kemiringan semakin mengecil, maka CVT belt akan mudah sekali mencapai puncak putaran (bagian tepi drive face). Kondisi ini adalah kondisi motor dengan akselerasi tinggi. Kecepatan yang diraih dari 0-60 km/jam akan sangat cepat dicapai. Tetapi kelemahannya putaran atas tidak dapat maksimal.
Apabila derajat kemiringan drive face semakin membesar, maka CVT belt akan agak lambat mencapai puncak putaran (bagian tepi drive face).Tetapi putaran atas akan lebih maksimal. Kecepatan dari 60-100 km/jam akan lebih cepat dicapai dibandingkan kecepatan 0-60 km/jam.
Derajat ideal pada drive face sebaiknya sekitar 15 derajat sehingga putaran lebih presisi. Ukuran tersebut juga membuat putaran atas mendapat tenaga lebih maksimal. Dari data tersebut, saat ini hanya rumah rolerTDR menjadi referensi dan idola bagi pengendara, terutama yang hobi turing. Tentuna lebih mendukung kebutuhan penggunaan sesuai spesifikasi tersebut.