
Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin sangat serius menjadikan Sirkuit Jakabaring Sport Centre siap menyelenggarakan MotoGP pada 2018, 2019, dan 2020. Persiapannya bukan hanya prasana sirkuit, juga serius menjanjikan infrastruktur berupa akses maksimal menuju Sirkuit Jakabaring. Gubernur Alex Noerdin telah bertemu untuk berdiskusi dengan CEO Dorna Carmelo Ezpeleta dan Chief Designer Herman Tilke Gmbh & Co, Ulrich Merres, tentang rencana pembangunan Sirkuit MotoGP di Palembang, di Sepang, Malaysia (29/10/2016 lalu.
Dorna adalah penyelenggara MotoGP Sepang, sementara Tilke Gmbh & Co akan menggarap rancangan desain Sirkuit MotoGP di Palembang. Dalam pertemuan tersebut membahas desain sirkuit dan wajib menyiapkan akses jalan menuju sirkuit agar penonton dan peserta nyaman. Untuk dapat menyelenggarakan MotoGP, persyaratan pertama adalah MotoGP adalah lahan minimal yaitu 120 hektar dan milik sendiri dan syarat wajib kedua yaitu akses.
Pemda SumSel juga menyiapkan empat akses, salah satunya jalan tol. Jadi dari Jawa bisa pakai bus menyeberang ke Bakauheni. Lalu menggunakan akses tol Sumatera menuju Palembang dan belok langsung ke Jakabaring. Jadi dari Jakarta atau Bandung bisa pakai mobil sendiri 6 jam ke Jakabaring, tidak perlu pakai pesawat.
Proyek untuk akses saat ini sedang berjalan adalah pembangunan tiga ruas jalan tol, penambahan satu lagi jembatan Musi baru. Lalu fly over dan under pass LRT (Light Rail Transit) sepanjang 24 kilometer, dari bandara menuju Jakabaring. Fasilitas LRT ini diklaim akan menjadi yang pertama di Indonesia, dengan 14 stasiun pemberhentian, sampai menuju lokasi kompleks olahraga Jakabaring, Palembang. Selain memiliki lahan luas dengan pemandangan indah, sirkuit ini juga strategis yang memiliki beberapa akses menuju lokasi diantaranya jembatan baru, LRT, jembatan lama dua dan jalan tol. Sirkuit jakabaring dengan panjang lintasan 4,3 km dengan 14 tikungan berikut lintasan trek lurus 750 meter, dengan kecepatan maksimal 305km/jam
Sumsel menyiapkan Sirkuit Jakabaring dalam upaya mengambil kesempatan 2 musim dari 3 musim yang diberikan Dorna Sport sebagai tuan rumah balap motogp 2018 dan 2019. Meski hanya menyisakan 2 musim balap, SumSel optimisme membuat sirkuit balap bertaraf internasional berikut fasilitas athlete village, dimana para athlite dapat beristirahat sekaligus menikmati danau indah denagn fasilitas olahraga ski air disekitar sirkuit.
Pemda SumSel dalam kesiapannya untuk penyelenggaraan MotoGP tahun 2018, 2019 dan 2020, akan diserahkan surat kesanggupannya dari Gubernur Sumatera Selatan kepada Presiden RI dan Menpora. Dalam surat kesanggupan tersebut, Pemda Sumsel mohon diijinkan tidak menggunakan dana APBN untuk pembangunan sirkuitnya. Jika seandainya ada APBN mungkin sebatas untuk commitment fee berdasrakn Keputusan Presiden. Mengenai sumber dana pembangunan 500 Milyar, sirkuit diatas lahan 120 hektar milik Pemda SumSel ini tidak melibatkan dana anggaran negara, melainkan berasal dari dana investor swasta.
Dengan demikian, opsi Sentul dan Jakabaring tetap terbuka, serta keputusan jadi atau tidaknya penggunaan sirkuit Sentul dan pembangunan sirkuit di Jakabaring akan dibahas lebih lanjut di Sidang Kabinet Terbatas. Hal ini terungkap setelah Deputi Menko PMK Bidang Koordinasi Kebudayaan Haswan Yunaz memimpin rapat koordinasi (15/3/2016) yang membahas mengenai persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018 dan rencana penyelenggaraan MotoGP. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan seluruh lembaga kementerian dan non kementerian, TNI, Polri, KOI, KONI, Pemda DKI dan Pemda Sumsel. Rapat koordinasi ini dilakukan sebagai persiapan untuk Rapat Sidang Kabinet secara terbatas yang menurut rencana akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.
Dengan infrastruktur yang memenuhi syarat dari Dorna Sport, Mari kita dukung Sirkuit Jakabaring untuk menggelar MotoGP. Melalui Indonesiaracing.com, dengan visi dan misi menjadi wadah penggemar motorsport untuk turut andil mewujudkan sirkuit Internasional di Indonesia sebagai penyelenggara musim balap MotoGP.
Photo : Istimewa / pemda SumSel