Pusat perhatian pecinta motorsport di dunia adalah MotoGP dan penggemar paling terbanyak adalah Indonesia. Bukti masyarakat Indonesia sebagai MotoGP fans terbesar didunia, salah satunya banyak rider papan atas MotoGP selalu bersemangat jika dilibatkan hadir ke Indonesia.
Bahkan seorang rider senior yang merupakan legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi pun dibuat merinding dengan banyaknya penggemar balap MotoGP di Indonesia. Rossi mengaku takjub dengan sambutan para penggemar MotoGP di Indonesia. Baru masuk area kedatangan di bandara, Rossi sudah bertemu ratusan orang yang menunggunya dan mereka pun mengawal Rossi berkonvoi dalam perjalanan ke hotel tempat dirinya menginap. Sambutan terhadap Rossi dari fans nya di Indonesia, dibalas oleh “The Doctor“ dengan memberi semangat kepada seluruh bagian masyarakat motorsport dan pemerintah Indonesia agar Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP.
Harapan dari Rossi bahwa dirinya ingin tampil diajang MotoGP di Indonesia begitu kuat, Rossi ingin mengulang ketika dirinya berlomba ketika MotoGP masih bernama Grandprix 500. Indonesia pernah dua kali menyelenggarakan Grand Prix motor pada tahun 1996 dan 1997. Saat itu pembalap kelas 500 cc yang menjadi penguasa Sentul adalah Mike Doohan (1996) dan Tadayuki Okada (1997). Valentino Rossi (125 cc) dan Max Biaggi (250 cc) juga pernah mengikuti kejuaraan di Sentul di kelasnya masing-masing.
Rossi merupakan barometer kualitas, fanatisme dan semaraknya MotoGP memberikan pesan kuat yang ditujukan kepada Dorna Sports selaku promotor balap motor bergengsi di dunia ini untuk memastikan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah MotoGP. Pesan dari Rossi disambut serius oleh Dorna, dengan melakukan kunjungan untuk memproses Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP. Harapan Rossi dan masyarakat fans MotoGP sementara tertunda, dengan alasan infrasruktur belum memenuhi standar.
Menurut Rossi Indonesia adalah tempat di mana MotoGP harus dihadirkan untuk musim kompetisi kedepannya. Rider kelahiran Urbino, Italia ini menjamin, MotoGP akan jauh lebih sukses dan lebih semarak jika dihadirkan di Indonesia. Rossi juga mengetahui fans MotoGP dari Indonesia adalah yang mendominasi hadir menyaksikan ketika berlangsung di sirkuit Sepang, Malaysia. Belum lagi, setiap event nonton bareng MotoGP selalu disambut begitu besar massa pecinta motorsport hadir di nonton bareng MotoGP. Dalam hitungan sekilas, jika MotoGP hadir di Indonesia, tak terbayang jumlah fans MotoGP berduyun-duyun hadir ke sirkuit.
Selain fakta Fans terbesar MotoGP, baik Rossi, Lorenzo, Marques hingga ke crutclow mengakui fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar sepeda motor terbesar di dunia. Rata – rata tim pabrikan Honda, Yamaha, Suzuki adalah sponsor terbesar berasal dari Indonesia. Makanya muncul tagline berbahasa Indonesia : Semakin Didepan, Satu Hati dan Nyalakan Nyali pada motor, seragam tim, racing suit hingga menempel di bodi motor.
Dari sudut pandang bisnis, Indonesia merupakan pasar yang jauh dari pasar yang telah akrab dengan tim Rossi, pabrikan Yamaha di Eropa. Volume penjualan membuat Indonesia menjadi pasar utama Yamaha, jadi menurutnya mereka (tim Rossi di MotoGP) punya lebih dari satu alasan untuk membalas penggemar mereka di Indonesia dengan selalu menjadwalkan berkunjung menyapa fansnya.
Pesan kuat Rossi ini ternyata diakui juga oleh CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta. Carmelo mengaku Asia merupakan salah satu negara yang antusias menyaksikan MotoGP. Ia juga berharap Indonesia dapat menyelenggarakan lomba balap motor top dunia itu dengan menghadirkan sirkuit Internasional yang sesuai dengan standar MotoGP. Menurutnya atmosfer MotoGP di Asia sangat besar, Carmelo mengambil contoh Malaysia dengan sirkuit Sepang nya, meski penontonnya mayoritas warga Indonesia.
Pendapatan dari investasi ke MotoGP mereka jauh lebih besar daripada uang yang harus dibayar ke Dorna. Malaysia mendapatkan pemasukan yang besar dari hak siar dan turis yang datang untuk menyaksikan pebalap idola mereka. Sirkuit Internasional Sepang diklaim bisa meraih pendapatan hingga tiga kali lipat dari modal untuk menggelar MotoGP.
Apabila Indonesia menyelenggarakan MotoGP, banyak keuntungan yang dapat diraih. Berbagai keuntungan tersebut meliputi peningkatan ekonomi dan pemasaran pariwisata. Dari segi bisnis jelas ini menguntungkan Indonesia, dan kesempatan ini juga untuk menginspirasi generasi muda Indonesia. Perhitungan sementara selama empat hari berlangsungnya balap MotoGP, dari perhitungan diatas kertas akan terjadi pengeluaran sekitar US$91,73 juta atau setara IDR1,4 triliun
Tidak ingin hanya sekedar bermimpi saja, Indonesia Racing dengan dukungan publik Indonesia khususnya pelaku dan penikmat balap MotoGP kini melangkah pasti untuk mewujudkan Indonesia menjadi tuan rumah ajang gelaran balap bergengsi dunia MotoGP pada tahun 2025. Keinginan pecinta motorsport akan terwujud melalui wadah yang disiapkan oleh Indonesiaracing.com agar tdak lagi “menyetor” keuntungan untuk Malaysia, negeri jiran yang sekarang seakan memulai “kampanye kotor” dengan insiden pemasangan bendera terbalik Indonesia di ajang event olahraga terbesar di Asia Tenggara, Sea Games 2017.
Sebuah insiden yang tentunya tak sekedar cukup dengan perkataan “ mohon maaf” namun secara diplomatik harus diusut tuntas mengingat hal ini tertera juga di surat kabar Malaysia. Ini soal harga diri dan martabat bangsa Indonesia.
Pengaruh pesan dari legenda MotoGP Valentino Rossi, semangatnya Dorna memperhatikan proses penyelenggaraan MotoGP hadir di Indonesia dan perhitungan Indonesia sebagai pasar sepeda motor di dunia, salah satu roh kuat MotoGP Indonesia wajib diselenggarakan.
Meskipun Sirkuit International Sentul batal menjadi arena MotoGP 2017, namun Indonesia masih tetap menjadi salah satu tuan rumah gelaran tersebut. Sampai saat ini pihak Kementrian Pemuda dan Olahraga masih mencari opsi lokasi lain yang dinilai sesuai standarisasi dari Dorna.
Gubernur Sumatera selatan Alex Nurdin Beserta CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta Dorna sport untuk Proses MotoGP Indonesia
Photo : Facebook VR I 46 INDONESIA FANS CLUB – CRASHNET.COM – KOMPAS.COM